Desa Dadirejo kembali merayakan salah satu tradisi tahunan, yaitu "Merti Deso." Acara ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara masyarakat desa. Merti Deso adalah tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk menyucikan desa dan memohon berkah dari Tuhan. Kata "Merti" sendiri berarti membersihkan atau menyucikan, sementara "Deso" berarti desa. Tradisi ini biasanya melibatkan serangkaian ritual dan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga harmonisasi alam dan manusia.

Perayaan Merti Deso di Desa Dadirejo berlangsung khidmat dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat, mulai dari muda hingga orang tua. Acara tersebut  turut juga dihadiri oleh kepala Kecamatan Bagelen beserta pihak keamanan.  Berikut beberapa acara yang menjadi sorotan:

1. Ritual Pembersihan: Diadakan di pusat desa, warga berkumpul untuk melakukan pembersihan lingkungan sekitar dan alat musik gamelan. Ritual ini melambangkan upaya menjaga kebersihan dan kesejahteraan desa secara fisik dan spiritual.
2. Tahlil & Tumpengan : Acara Doa Tahlil dipimpin oleh Kyai Khanifudin dan dilanjutkan dengan makan bersama dengan menyajikan nasi tumpeng dan berbagai lauk-pauk tradisional. Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk rasa syukur, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Merti Deso di Desa Dadirejo adalah bukti nyata bagaimana tradisi lokal dapat memperkuat ikatan sosial dan memelihara nilai-nilai budaya yang luhur. Melalui perayaan ini, masyarakat Desa Dadirejo tidak hanya menjaga warisan nenek moyang, tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang penuh makna. Dengan semangat gotong royong dan rasa syukur, Merti Deso menjadi cermin dari harmoni dan kebahagiaan yang diharapkan terus terjaga di Desa Dadirejo.